Alat Musik tradisional yang berasal dari tatar sunda yaitu, angklung akan dikukuhkan menjadi warisan budaya dunia (world intangible heritage) dari Indonesia oleh United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO), pada bulan Nopember 2010. Tidak hanya alat musik tradisional angklung, Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO akan mengupayakan tari saman dari Aceh dan tenun untuk dijadikan warisan budaya dunia juga sebagai warisan budaya dunia yang disumbangkan oleh bangsa indonesia.
Hal tersebut diungkapkan Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO, Prof. Dr. H. Arief Rachman kepada wartawan usai melakukan audiensi dengan Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan di Gedung Pakuan, Jln. Otista Bandung, Senin (18/10).
"Insya Allah, pada bulan Nopember atau Desember tahun ini angklung akan dikukuhkan menjadi warisan budaya dunia dari Indonesia oleh UNESCO. Kepastian terealisasinya pengukuhan angkung oleh UNESCO sudah berkisar antara 80-85 persen.
"Dengan demikian, sebentar lagi angklung akan menjadi ciri khas budaya bangsa kita. Kalau negara lain memiliki angklung, seperti malaysia atau negara lainnya ya itu sih silakan, namun sumber mata airnya ada di kita," ungkap Arief.
Pengukuhan alat musik angklung sebagai warisan budaya dunia, katanya, adalah untuk ilmu pengetahuan dan kebudayaan. Sehingga yang harus dilakukan oleh pemerintah adalah melaksanakan program. Setidaknya ada tiga program yang harus dikembangkan, yakni proteksi (bagaimana cari melindungi warisan budaya tersebut), promosi (bagaimana cara menyebarluaskannya), dan menggenerasikannya.
"Kami juga tengah mengupayakan budaya-budaya Indonesia untuk dijadikan warisan budaya dunia, seperti tari saman dan tenun. Ke depan, saya juga ingin mengajukan tembang Sunda cianjuran menjadi warisan budaya dunia, karena sangat langka dan menjadi ciri khas budaya Sunda. Sebenarnya masih banyak warisan budaya Indonesia yang harus dikukuhkan, jumlahnya mencapai ribuan, seperti patung-patung dari Papua," jelas Arief.
Upaya untuk Melestarikannya
Menurutnya, saat ini beberapa warisan budaya Indonesia yang dikukuhkan UNESCO dan sudah diakui dunia, di antaranya keris, batik, dan wayang. Dengan pengakuan dari dunia, selain menjadi warisan budaya, juga harus berdampak pada kesejahteraan rakyat, khususnya pelaku seni dan budaya.
Sementara itu, Heryawan menyambut baik dengan akan dikukuhkannya angklung menjadi warisan budaya dunia. Tentunya, ia akan menyelenggarakan program khusus untuk mengembangkan angklung. Misalnya, kendati tidak menjadi kurikulum di sekolah, tapi angklung harus menjadi budaya dan seni di setiap sekolah.
"Yang jelas, pemerintah akan selalu memberi perhatian terhadap pengembangan seni dan budaya di Jabar. Oleh karena itu, saya juga meminta lembaga-lembaga yang memungkinkan melestarikan seni dan budaya untuk terus melestarikannya," jelas Heryawan.
Dalam audiensi dengan gubernur, Arif bersama Komite Nasional Indonesia untuk UNESCO menyampaikan rencana pelaksanaan Konferensi International Conference on Nature, Philosophy, and Culture of Ancient Sunda Civilization yang rencananya akan dilaksanakan di Bogor pada 25-27 Oktober 2010.
No comments:
Post a Comment